Template Information

Di Jual Jam tangan Murah

Web Under Construction

Imam Al-Bushiry : Sembuh Dari Lumpuh Dengan Shalawat Burdah


Al-Imam Syarofuddin, Muhammad bin Said Al-Bushiry. Sebuah nama, yang mungkin jarang, bahkan boleh jadi tak pernah kita dengar sebelumnya. Seorang ilmuwan sufi sekaligus sastrawan yang hidup di 'Ashr mamluki' ini terkenal dengan berbagai syair-syairnya yang syarat dengan nilai sastra dan nilai pendidikan agama. Qashidah Hamziyah, Qashidah Muhammadiyah, adalah salah satu dari hasil karya beliau yang terkenal dikalangan sastrwan arab. Jika berbicara tentang imam Al-bushiry, tak sempurna jika kita melupakan satu karya agung yang tersusun dalam qashidah yang ia berinama dengan "burdah"


Qasidah yang satu ini merupakan karya imam Al-bushiry yang paling terkenal hampir di seluruh pelosok negeri. Di dalamnya ia memuji sang makhluk pujaan alam Muhammad SAW dengan segala sifatnya, menceritakan mu'jizat Al-qur'an, Isra dan Mi'raj, dan segala hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW serta ajaran islam.

Dalam Qasidah yang bergenre "Al-Madaih An-Nabawiyah " (Puji-pujian kepada Nabi) ini imam Al-bushiry menumpahruahkan wujud kecintaan dan kerinduannya kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Diawal baytnya ia menggambarkan kerinduannya kepada Nabi dengan cucuran darah yang mengalir akibat habisnya air mata karena menangis merindukan makhluk Pujaan Allah SWT.

Terlepas dari kontroversi yang ada tentang isi dari qasidah ini, banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya dari karangan master dari seorang pemuda miskin yang lahir dari wilayah dilash-Mesir ini. Antara lain sebab musabbab disusunnya qasidah ini.

Dari beberapa riwayat yang ditemukan, terdapat satu riwayat yang masyhur ditengah ahli sastra. Yaitu, ketika Imam Al-Bushiry ditimpa penyakit lumpuh akibat struk ringan beliau bertawassul kepada Allah SWT dengan menyusun sebuah karya sastra yang terdiri dari bait-bait syair memuji sang "Mushtafa" Muhammad SAW. Qasidah ini ia karang seorang diri ditengah malam dipuncak kerinduannya kepada Nabi Muhammad SAW hingga tak seorang pun yang tau isi dari qasidah tersebut. Dalam tidurnya Imam Al-bushiry bermimpi bertemu Rasulullah SAW dan beliau mengusapnya dengan tangannya. Di pagi harinya ia terbangun dalam keadaan sehat wal'afiat sembuh dari lumpuhnya. Ketika ia berjalan keluar rumahnya, ia dihampiri oleh seorang yang bertanya kepadanya "Bacakan kepadaku syair-syair yang kau bacakan kepada Rasulullah SAW tadi malam!" Imam Bushiry pun tersontak kaget mendengar ucapan tersebut karena pada saat itu tiada orang yang mengetahui tentang syair itu?

Dari riwayat inilah qasidah ini mempunyai nama lain bur'ah yang berarti kesembuhan. Nama burdah sendiri diberikan sebagai 'tabarrukan' dari qasidah ka'ab bin zuhair.

Khasiat Susunan dan Kandungan al-Qur’an.

Al-Qur’an sering kali digunakan ajimat oleh banyak orang. Memang tidak salah, karena al-Qur’an adalah wahyu Allah yang mesti dijaga dan dilestarikan dengan sebaik-baiknya. Mulai tulisan, huruf-hurufnya, sampai kertas-kertasnya. Semua mesti dijaga dengan sebaik-baiknya, tidak etis kiranya, jika memperlakukan al-Qur’an tidak sopan. Seperti, menaruh di atas lantai, atau memabwanya tanpa wudhu’. Walaupun sebagian orang mengatakan, bahwa membawa al-Qur’an tanpa wudhu’ tidak apa-apa. Tapi, alangkah baiknya, dan sopannya, jika menyentuh, membawa, serta membacanya telah suci dari hadas kecil (wudhu’). Bukankah, wudhu yang baik itu membawa dampak yang baik. Nabi S.a.w sendiri selalu mengajari, bahkan beliau selalu berwudhu’ ketika hendak mapan ketempat tidurnya. Apalagi membaca al-Qur’an.


Al-Qur’an sering kali digunakan ajimat oleh banyak orang. Memang tidak salah, karena al-Qur’an adalah wahyu Allah yang mesti dijaga dan dilestarikan dengan sebaik-baiknya. Mulai tulisan, huruf-hurufnya, sampai kertas-kertasnya. Semua mesti dijaga dengan sebaik-baiknya, tidak etis kiranya, jika memperlakukan al-Qur’an tidak sopan. Seperti, menaruh di atas lantai, atau memabwanya tanpa wudhu’. Walaupun sebagian orang mengatakan, bahwa membawa al-Qur’an tanpa wudhu’ tidak apa-apa. Tapi, alangkah baiknya, dan sopannya, jika menyentuh, membawa, serta membacanya telah suci dari hadas kecil (wudhu’). Bukankah, wudhu yang baik itu membawa dampak yang baik. Nabi S.a.w sendiri selalu mengajari, bahkan beliau selalu berwudhu’ ketika hendak mapan ketempat tidurnya. Apalagi membaca al-Qur’an.

Al-Qur’an sering kali digunakan ajimat oleh banyak orang. Memang tidak salah, karena al-Qur’an adalah wahyu Allah yang mesti dijaga dan dilestarikan dengan sebaik-baiknya. Mulai tulisan, huruf-hurufnya, sampai kertas-kertasnya. Semua mesti dijaga dengan sebaik-baiknya, tidak etis kiranya, jika memperlakukan al-Qur’an tidak sopan. Seperti, menaruh di atas lantai, atau memabwanya tanpa wudhu’. Walaupun sebagian orang mengatakan, bahwa membawa al-Qur’an tanpa wudhu’ tidak apa-apa. Tapi, alangkah baiknya, dan sopannya, jika menyentuh, membawa, serta membacanya telah suci dari hadas kecil (wudhu’). Bukankah, wudhu yang baik itu membawa dampak yang baik. Nabi S.a.w sendiri selalu mengajari, bahkan beliau selalu berwudhu’ ketika hendak mapan ketempat tidurnya. Apalagi membaca al-Qur’an.

Dari segi kandungan makna, al-Qur’an begitu indah untuk dikaji. Di dalam ilmu bahasa Arab, ada sebuah cabang ilmu yang khusus membahas ayat-ayat suci al-Qur’an. Seperti diketahui bersama, bahawa al-Qur’an adalah satu-satunya firman tuhan yang kaya dengan nilai-nilai fashoha, balihg, badi’, dan maani. Dengan kata lain, al-Qur’an menjadi pemicu utama sekaligus dasar perkembagan ilmu balaghoh.[1]Dan Nabi Muhammad adalah satu-satunya orang Arab yang memiliki kemampuan berbicara dengan fasih, baligh, serta memahami semua syair-syair yang orang jahiliyah kala itu. Sehingga wajar, jika setiap tuturnya memiliki kekuatan dan pengaruh kuat terhadap pendengarnya.[2]

Ilmu Balaghoh ialah sebuah ilmu yang terkait ketepatan dan keindahan berbahasa ini sebagai sebuah pengetahuan telah menghiasi berbagai perkataan orang Arab, baik dalam puisi maupun prosa, bahkan jauh sebelum al-Quran turun, orang Jahiliyah Arab sangat jagoan di dalam membuat sebuah syair yang. Ketika al-Qur’an datang ditenggah-tenggah mereka, sebagian orang Jahiliyyah mengatakan” ini adalah shir, karena belum pernah aku mendengarkan kata-kata (ungkapan seindah ini”.

Dari sinilah kemudian ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kata-kata muncul dan berkembang. Ilmu-ilmu ini lebih dari dua puluh macam, seperti nahwu, sharaf, isytiqaq, ma’ani, bayan, badi’, ‘arudl, dan lain-lainnya. Sedangkan, latar belakang pelestarian bahasa Arab itu, menurut Tammam Dr. Taman Hasan di dalam kitab ‘’ al-Usul”, karena bebrapa faktor. Yang paling dominan, beliau menyebut tiga unsur, antara lain: (1) Faktor Agama (2) Faktor al-Kaumi (kelompok) (3) Faktor al-Siyasi (Politik).[3], dan Balaghah adalah bagian dari cabang ilmu bahasa Arab.

Jadi, al-Qur’an memiliki kekuatan yang maha dasyat, mulai susunan kalimat, jumlah yang sederhana tapi padat, sarat dengan makna, puitis dan nyaman diperdengarkan kapan saja, dimana saja. Tidak diragukan lagi kehebatan al-Qur’an dari sisi susunan dan kandunganya, hingga Allah memberikan peluang kepada siapa saja untuk membuat tandingan. Allah SWT menegaskan:” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[4] satu surat (saja) yang semisal al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar“.[5] Kandungan ayat ini seolah-olah menangtang manusia yang memiliki kemampuan dan kecerdasan untuk menadingi al-Qur’an, jika mereka belum yakin atas kebenaran al-Qur’an. Di dalam ayat lain Allah menegaskan:” Kitab[6] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.[7}

Beberapa orientaslis barat sangat bernafsu ingin menelanjagi al-Qur’an. Bergtrasser, Jeffery, Mingana, Pretzl, Tisdal dan banyak lagi lainnya, telah mencurahkan seluruh kehidupannya guna menyingkap perubahan teks Al-Qur’an yang, katanya, tidak mereka dapatkan dalam kajian kitab Injil. Seperti tampak dalam bab sebelumnya, banyak sekali perbedaan yang memenuhi halaman-halaman dalam Kitab Injil, “Cette masse enorme depasse ce dont on dispose pour n’import quel texte antique; elle a fourni quelque 200,000 variantes. La plupart sont des variants insignifiantes… Deja Wescott et Hort, en donnant ce chiffre, constataient que les sept 6uitieme du texte etaient assures… Il y en a pourtant”.1

Jika lihat secara keseluruhan, tampak melemahkan isu-isu penting dalam teologi dan menimbulkan keprihatinan mengenai adanya cerita-cerita palsu yang disisipkan ke dalam teks melalui pengaruh masyarakat umum. Sementara desakan untuk membuktikan keadaan yang sama terhadap Al-Qur’an mulai menggejala semenjak beberapa tahun lalu disebabkan oleh perubahan peta politik Timur Tengah, namun upaya-upaya dalam bidang ini kebanyakan telah dimulai lebih awal dari perhatian mereka.

Khasiat al-Qur’an Ilmu Tehnologi Modern.

Di Pakistan terdapat lembaga pendidikan yang secara khusus mengkaji al-Qur’an dari sisi ilmu pengetahuan. Di sana telah berkembang istilah Kedokteran al-Qur’an, Fisika al-Qur’an, matematika al-Qur’an, serta banyak lagi jenis kegiatan ilmiyah terkait dengan al-Qur’an. Walapun negerinya sering terjadi prahara politik, teroris, akan tetapi SDM-nya dikatagorikan bagus dari pada negeri tetangganya, seperti Bangladesh, Afganistan Hampir semua SDM Paskiistan, termasuk Indonesia. Dokter, Dosen, perawat, serta pakar-pakar tehnologinya juga diterima di berbagai univeristas terkemuka di Timur tenggah, seperti Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Oman, serta Negara Arab lainya. Bahkan, tidak sedikit mereka yang mengajar ilmu exsak di daratan, Eropa dan Amerika, dan juga di Malaysia.

Al-Qur’an juga berbicara persolan dunia, tanpa meninggalkan pesan-pesan ahirat. Al-Qur’an jutru memperingatkan manusia agar tidak melupakan dunia, sebagaimana keterangan al-Qur’an yang berbunyi: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.[8]

Sangat wajar, jika banyak penelitian ilmiyah yang terinpirasi dari al-Qur’an, yang kemudian menghasilkan ilmu pengetahun serta bermanfaat bagi manusia. Di dalam al-Qur’an telah diceritakan bahwa Abu Lahab dan istrinya terbakar dan dililit serabut. Orang berfikir, bahwa serabut itu tidak ikut terbakar. Dari sini, para Ulil Albab berfikir sehingga menghasilakan sebuah hasil riset bahwa serabut itu bisa menjadi baju anti peluru.

Sholat dan puasa juga menjadi obyek penelitian para ilmuwan. Hasil penelitian itu sangat mencengangkan. Dimana gerakan sholat yang sesuai dengan tuntunan syariat, sebagaimana gerakan-gerakan Nabi ketika sedang melaksanakan sholat. Begitu juga puasa, ternyata dampaknya sangat positif bagi kesehatan fisik, khususnya yang terkait dengan pencernaan.

Al-Qur’an dan Kesehatan.

Di dalam al-Qur’an, Allah SWT mewajibkan seorang Ibu menyusui putranya, sejak lahir hingga usia dua tahun. Walapun realitasnya, Ibu-ibu suka memberikan susu kaleng terhadap putra-putrinya yang masih balita, karena alasan yang beragam. Seperti takut payudaranya kendor, sibuk dengan pekerjaan yang tidak mungkin ditinggalkan. Alasan ini terkesan mengada-ngada, justru dunia medis membuktikan secara ilmiyah bahwa itu semua adalah mitos belaka. Dalam sebuah pidato pengukuhan gelar Guru Besar mata pelajaran ilmu kesehatan dan anak pada fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya, Prof. dr. Haroen Noerasid menyampaikan bahwa dalam keadaan diare sekalipun seorang bayi tetap boleh minum air susu ibu (ASI). Karena air susu ibu merupakan susu alamiah yang paling baik terutama untuk bayi yang baru lahir, lebih-lebih bila bayi tersebut prematur. Dengan menyusu pada ibunya, bayi yang baru lahir mendapat air susu ibu yang mengandung colostrum, yang mengakibatkan bayi tersebut jarang terserang infeksi, terutama infeksi pada usus. Pengamatan membuktikan bahwa air susu ibu yang diterima bayi akan melindungi bayi tersebut dari infeksi usus dan anggota badan lainnya. Selanjutnya dr. Haroen Noerasid yang mengepalai Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan anak dan kepala seksi gastroenterologi, anak RSUD dr. Soetomo Surabaya tersebut menjelaskan bahwa air susu ibu tidak perlu diragukan baik harganya maupun faedahnya. Air susu ibu adalah susu yang paling gampang diperoleh, kapan saja dan dimana saja. Lebih instant dari susu yang manapun juga serta dapat diberikan secara hangat dengan suhu yang optimal dan bebas kontaminasi. Statistik menunjukkan bahwa morbiditas (angka keadaan sakit pada suatu tempat) karena infeksi pada saluran pernafasan dan pencernaan bayi yang diberi susu ibu, lebih jarang dan sedikit terjadi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula, oleh karena sering tercemar atau tidak memenuhi kebutuhan. Di Philipina, sejak digalakkannya promosi air susu ibu, yang dilaporkan CLAVANO pada tahun 1981 dengan rawat gawat dan larangan kampanye susu formula, dirumah -rumah sakit dijumpai penurunan yang dramatis kejadian infeksi (terutama diare) dari 15% menjadi 1.5%. Dari segi lain, pemberian air susu ibu juga menguntungkan bagi ibu-ibu, oleh karena berfungsi untuk merenggangkan kelahiran anak. (Prof. Dr. Haroen Noerasid. Penanggulangan Diare pada anak dalam rangka pelaksanaan sistem kesehatan nasional, Unair Surabaya 1986 hal. 11 s/d 12).
sumber : Kompas

Situ Gintung : Teguran dari Allah

Tangerang, 28 Maret 2009, warga ibukota dan seluruh rakyat Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yaitu jebolnya danau situ gintung. Daerah resapan air yang berada di pinggir jalan raya Ciputat, Tangerang Selatan ini meluap ke pemukiman warga setelah tanggulnya yang menopang beban lebih dari kapasitasnya runtuh. Runtuhnnya tanggul ini terjadi setelah kurang lebih seharian dituruni air hujan hingga debit air mencapai dua kali lipat dari kapasitas situ tersebut.


Banyak pihak yang telah meneliti bahkan hanya sekedar spekulasi tentang penyebabnya runtuhnya tanggul ini. Sebagian mengatakan bahwa kejadian ini murni tragedi alam sebab hujan yang turun sepanjang hari. Namun, sebagian lainnya mengatakan kejadian ini diakibatkan oleh human error. Terlepas dari pendapat masyarakat tentang penyebab runtuhnya tanggul, disana terdapat banyak pelajaran yang harus kita cermati bersama.

Keserakahan Manusia

Sejak dibangunnya situ ini pada tahun 1930an, situ ini sudah terkenal di kalangan masyarakat JABODETABEK. Artinya, sepanjang perjalanan situ ini, keadaannya pada dasarnya baik. Namun, beberapa tahun belakangan, luas situ ini semakin menyusut daei luas awal 31 hektare menjadi 21 hektare dalam jangka waktu 79 tahun. Hal ini disebabkan oleh keserakahan manusia yang selalu berusaha untuk mengekspolitasi alam-situ gintung pada hal ini- dengan membangun perumahan dan taman wisata disekitar tanpa memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Bangun-bangunan mewah didirikan di sekitarnya dengan tujuan mendapat panorama indah dipinggir danau tanpa memikirkan akan terjadinya penyusutan wilayah resapan air disekitarnya. Disamping itu, pihak terkait yang bertanggung jawab pun lalai akan tugas yang diembannya. Situ ini sudah beberapa tahun belakangan tidak mengalami perawatan seperti yang selayaknya dilakukan seperti pengerukan dasar situ. Hal ini menyebabkan dasar situ yang semakin dangkal yang meyebabkan naiknya permukaaan air.


Sering Dijadikan Tempat Tindakan Asusila

"Dipinggir jalan sekitar kampung gintung, khususnya disekitar situ gintung, sering dijadikan tempat berduaan oleh para remaja" tutur salah satu pengguna jalan wilayah kampung gintung. "Saya pernah melewati pinggir situ gintung dalam perjalanan pulang di malam hari bulan puasa, dan saya mendapatkan banyak pasangan remaja putra dan putri sedang asyik bercengkrama ria di samping motor mereka" tambah warga serua cinangka yang acapkali melewati situ gintung. Situasi sekitar situ gintung yang gelap dan sepi, dijadikan lahan basah oleh pemuda sekitar atau yang datang dari luar untuk berpacaran ria bahkan tak jarang untuk melakukan yang diluar norma sosial. Bahkan sekarang, disekitar situ telah dibangun hotel-hotel bagi para remaja yang ingin bermalaman disekitar situ gintung.

Kejadian situ gintung ini tak begitu jauh dengan tragedi tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2006. Di pantai Aceh pada saat itu, banyak pemuda-pemudi yang mengadakan pesta minuman keras dan pesta seks sepanjang pantai. Sehingga Allah SWT mengirimkan adzab-Nya kepada penduduk sekitar. Di daerah situ gintung, praktek asusila acap kali terjadi, sehinggal tak ayal Allah menumpahkan isi situ gintung untuk menegur penduduk sekitar dan kita semua yang elalu diam dari kemunkaran. Sama halnya dengan peristiwa tsunami di Aceh, pada kejadian ini banyak Masjid-masjid yang tetap berdiri kokoh ditengah hantaman air bah yang menerjangnya. Kita teringat dengan masjid-masjid kecil di Aceh dan masjid Baiturrahman yang tetap kokoh berdiri. Begiru juga dalam hal ini, salah satu masjid yang ada tepat di bawah tanggul yang runtuh tetap berdiri kokoh yaitu masjid Jabal Rahmah.

"Secara akal sehat, konstruksi masjid ini tidak lebih dari konstruksi yang dibangun oleh warga desa. Namun, ketika rumah-rumah mewah disekelilingnya hancur, masjid ini tetap berdiri kokoh" Tanggap salah satu pengunjung yang menyaksikan sisa reruntuhan rumah-rumah.

Inilah yang dapat kita perhatikan dan kita jadikan pelajaran. Kejadian situ gintung bukan hanya saja akibat dari human error ataupun tragedi alam. Namun lebih dari itu, kejadian ini merupakan teguran bagi kita yang selalu diam dan bangga akan dosa-dosa.